Kamis, 18 November 2010

teknologi

Sebatas berbagi informasi”, terhadap informasi yang dapat dihimpun tentang teknologi masa depan : WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) yang juga dikenal sebagai Wireless MAN, kami tulis dalam konteks berbagi ilmu pengetahuan. Tahukah Anda? bahwa teknologi ini sudah diuji-pakai di Indonesia, Meskipun bagi kita pada umumnya masih banyak yang belum mengenal apa itu WiMax. Tahukah Anda? bahwa Teknologi ini (pre WiMax) pernah diimplementasikan di Nangro Aceh Darussalam oleh Yayasan Airputih pada 40 titik, awal tahun 2005 untuk bantuan komunikasi penanggulangan bencana tsunami.
Teknologi ini dikatakan Teknologi Masa Depan, (bagi sebagian kita-kita yang belum mengetahui tentang informasi ini adalah hal yang baru) karena teknologi terbaik dari teknologi WiFi dan merupakan cikal bakal Teknologi Telekomunikasi Masa Mendatang yang sejajar dengan generasi ke empat (4G dan 5G). Namun Teknologi ini telah dikembangkan dari bulan Juni 2001 menggunakan standar IEEE 802.16.
Kita sudah merasakan kemudahan dalam berkomunikasi seluler (ber HP ria) kapan saja dan dimana saja (red: “Jaringan kami sudah mencapai ke pelosok-pelosok kecamatan”; dikutip dari iklan salah satu operator seluler indonesia). Pernahkah anda bayangkan kita bisa ber INTERNET Ria Kapan saja dan dimana saja? Anda tidak mesti Lesehan sambil NgeNET dikoridor blok lagi (meskipun dengan kebaikan Jurusan mendirikan Tower WiFi anda sudah dapat Ngenet di Cafe Adam), akan tetapi jika dengan Jaringan Wireless MAN/Wimax anda dapat lesehan sambil NgeNet dimana saja, misalnya di Lokasi Camping (red: Asam Pulau).
Kemudahan Akses WimaxKenapa Demikian? WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan handover atau handoff, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular Dengan menggunakan WiMax, maka hanya dibutuhkan sebuah BTS dengan rentang jarak 30-50 Km, yang berarti untuk seluas kota Padang ini hanya dibutuhkan 1 BTS (1 bh Tower).
Kecepatan transfer data juga dapat dilakukan secara teoritis dengan kecepatan 70 MBps, jauh diatas kecepatan Wi-Fi yang “hanya” 11-54 MBps. Untuk Indonesia, saat ini frekueensi WiMax masih menunggu proses tender frekuensi yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Andaikata teknologi ini diimplementasikan untuk JARDIKNAS. Kita bisa bayangkan, impian untuk menghubungkan seluruh sekolah di Republik Indonesia, baik untuk rural maupun urban area dapat terpenuhi dengan baik (ya bisa menjadi negara maju dunk!!… republik tercinta ini).
Negara mana saja yang sudah tersentuh dengan teknologi Wimax? Saat ini negera-negara yang teleh menggunakan teknologi Wimax pada spectrum frekuensi dibawah 3,6 Ghz adalah diantaranya Singapura, Finlandia, Mexico, Brazil dan Kanada serta Indonesia dalam Ujicoba di NAD. Dan untuk Indonesia kita tunggu implementasinya atas hasil riset ITB dan LIPI yang telah didanai APBN, pengumumannya tahun ini, 2008 (atas informasi Ditjen Postel; Gatot S. Dewa Broto,).
Tidak seperti halnya 802.11 (WiFi), WiMax dirancang khusus untuk lingkungan outdoor. Hal ini memanifestasikan WiMax dalam berbagai cara. Salah satunya, WiMax mempunyai berbagai persyaratan pada physical layer untuk optimizing symbol rate. Hal ini membuat WiMax sangat lambat munculnya. Standarisasi NircableTambahan lagi, WiMax tidak memperdebatkan masalah MAC protocol, seperti CSMA. Yang terpenting, WiMax dapat mendeliver QOS yang handal dan penempatan bandwith per client, yang menjadi sangat penting bagi komunikasi jarak jauh.
Papaparan di atas, memberikan fakta kepada kita bawha WiFi adalah langkah yang tepat untuk digunakan pada enduser, sehingga WiMax and WiFi akan saling mengisi satu sama lain. WiMax mengisi kebutuhan jaringan akses outdoor tanpa kabel, sedangkan WiFi lebih cenderung kepada jaringan indoor tanpa kabel.
Mengapa WiMax Sangat Menarik ? Next to ….klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

knpah ko blog w kaga da gambarnya