Teknologi Sistem Fuzzy
Aplikasi-aplikasi yang menggunakan sistem logika fuzzy sering sekali dianggap atau dinamakan sebagai pengendali fuzzy (fuzzy control). Padahal disamping pengendali fuzzy terdapat bermacam-macam teori yang digunakan pada aplikasi-aplikasi fuzzy seperti klasifikasi fuzzy (fuzzy clasification) dan diagnosis fuzzy (fuzzy diagnosis). Pada tulisan ini akan dipaparkan masalah dalam teknologi fuzzy dan perbedaan antara pengendali fuzzy dengan klasifikasi fuzzy dan fuzzy diagnosis.
2. Teknologi Robot Humanoid Jepang
Cerita teknologi robot Jepang tak ada habis-habisnya. Setelah sukses dengan robot yang lincah menari dan berjalan, Jepang kembali dengan terobosan baru. Negara Matahari Terbit ini mengusung robot humanoid (menyerupai manusia) yang mampu menyajikan teh dan mencuci gelas.Tidak puas dengan robot yang mampu melayani minum teh, Jepang juga mengembangkan robot yang belajar dari kesalahan. Tomomasa Sato seorang profesor terus melakukan eksperimen robot humanoid. Dalam sebuah skenario, profesor ini menempatkan dua robot pada sebuah ruangan tamu. Kemudian Profesor Tomomasa Sato merebahkan badan pada sebuah sofa dan menghidupkan lampu baca. Kemudian Tomomasa Sato mengangkat tangannya memanggil robot yang bernama HRP-2W. Robot ini dilengkapi dengan celemek dan sarung tangan dapur. Robot itu merespon dan merespon serta menanyakan keinginan profesor Sato.
HRP-2W melakukan apa yang diinginkan oleh profesor Sato. HRP-2W ke dapur, kemudian mengambil sebuah botol plastik yang berisikan tes dan dituangkan ke dalam gelas. Barulah robot yang dirancang dengan dua kaki ini menyajikan ke profesor Sato. Roobot humanonid ini didedikasikan untuk memudahkan kebutuhan manusia.

3. Teknologi Robot Sepak bola
Dua perusahaan Jerman memperkenalkan model terbaru robot pengintai dan sekaligus penjinak bom. Upaya teknologi baru dalam sistem keamanan Piala Dunia.Panitia penyelenggara terus mencari berbagai cara untuk menjamin kemanan Piala Dunia. Juga teknologi keamanan terbaik untuk ajang akbar itu. Termasuk robot anti bom. Dua perusahaan Jerman, Robowatch dan Diehl, baru saja meluncurkan sebuah robot lain, yang akan jadi pengintai dan sekaligus penjinak bom.
Mesin seberat 38 Kilogram itu akan membantu brigade pemadam kebakaran, polisi dan pasukan khusus, dalam menangani situasi lapangan, jika terjadi serangan teroris.
Robot yang dilengkapi dengan pendeteksi jejak elektronik dan kamera mini tersebut dapat menjelajahi ruangan, menemukan bom dan mengirimkan data-data penting kepada pasukan keamanan. Asendro, nama sang robot, tampak seperti miniatur tank dan sedikit lebih besar dari alat penyedot debu. Asendro dapat merayap cepat di atas lantai kayu, berputar dan membentangkan lengannya yang dilengkapi dengan kamera.
Selain itu, Asendro dapat pula menaiki tangga atau memotong sumbu peledak. Berbagai jenis kamera yang dipasang ditubuh sang robot, mampu mengirimkan gambar dalam jarak 2 kilometer selama 2 sampai 4 jam. Menurut Robowatch dan Diehl, robot yang bernilai 55.000 sampai 200.000 ribu Euro, atau 600 juta hingga 2 milyar Rupiah itu dirancang berukuran kecil dan gesit, serta lebih cepat dan fleksibel dibanding model lain yang serupa.
Sebelumnya, Robowatch memproduksi robot lain untuk Piala Dunia. Yakni Ofro Detect, yang diluncurkan 10 bulan lalu, bersama model lain di stadion Olympia Berlin. Dalam pertandingan final di Berlin, 9 Juli 2006, direncanakan setidaknya 20 robot akan berjaga-jaga di sekitar pagar stadion dan tempat parkir.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
knpah ko blog w kaga da gambarnya